Ketika Aku dan Malam Berhadap-Hadapan


Aku gagal memanusiakan diriku sendiri
Serupa serigala mati di gurun sahara
Aku dibui, dicaci
Lidah tak becus, tak sampai itu yang tulus
Lakuku kaku, cuma gerik canggung, beku

Angin disebelahku terus membisikkan dalil permohonan
Malam di belakangku memanggil-manggil kecanggungan
Tapi diaku dijerat bangku, dipasung jendela, ditenggelamkan buku-buku
Maka yang terucap adalah sampah, yang terbuat adalah patah
Dan lirik cahaya di wajahmu mengutuk-ngutuk jantung itu
Yang kukuh berdebar tanpa kabar

dalam kereta Jakarta-Semarang, 1-2 Desember 2018
puisi ini ditulis pada tahun