Senyum Syuhada Cilik




Burung nazar berpesta di gelimpangan mayat baru
Angin nestapa berhembus menambah luka
Linangan menetes campur debu
Basah wajah belia

Suram menutupi sudut kota
Gemuruh mengguncang di mana-mana
Hujan peluru dari angkasa
Habisi segala miliknya

Di sembab wajahnya
Ada negeri yang porak-poranda
Musnah angan dalam kotak kaca
Tak ada sisa

Tinggal sosok wajah bingung
Tak tau kemana berlindung
Berteman langit kelam mendung
Kibar bendera kabung

Hitam mulut senapan di hadapannya
Ia tantang dengan lontaran kerikil cahaya dari surga
Dan siapalah ia
Dini menyambut gelar syuhada

Tanjung Redeb, 2009
puisi ini ditulis pada tahun