Tanah Bujangga


Di atas tanah ini kita lahir dan berjumpa
Tawarkan warna-warni mimpi dan mati
Kudapati sisa tubuhmu dalam sembilu
Dipupuk wangi-wangi bunga, merayu

Yang hilang akan datang, merasuk jiwanya
Mengunci lorong hati, memecah akalmu
Mencairkan pilu, memupuk rindu
Di batas cakrawala, kau melayang di udara

Kupandangi lagi suratmu dalam lingkar waktu
Bait-bait nafas yang gelisah menjelma doa
Sepasang matamu berbinar menatapku sendu
Kuserap tanda-tanda itu, terkubur aku

Biarkan suara ini menghantui ragu
Sedangkan matahari tak sanggup mencuri
Kegilaan yang kita suguhkan pada masa depan
Tumpah tanah ini tak akan peduli

Semarang, 27 Desember 2017
puisi ini ditulis pada tahun