Rindu Cahaya


Apalah gemetar dalam dada
Apalah gemuruh dalam jiwa

Di mana damai beningnya sukma?
Di mana rindu mengubur luka?

Matahari terburu berlari
Mencuri mimpi suara sunyi
Bintang-bintang tak mampu mengganti
Hati ini risau di panji-panji

Rembulan berbisik-bisik jengah
Di langit-langit petang yang pasrah

Adakah sesuatu yang patah?
Adakah gema jantung yang resah?

Swaramu senantiasa tumpah
Membentur dinding puri hikmah
Dan aku tak akan lupa tanah
Meski pulang terkutuk dan bertuah

Dengarlah air hujan yang runtuh
Merasuk luruh segala tubuh

Hidup ini kerontang benar sungguh
Manusia ini rindu cahaya utuh

Biarlah gelap jadi prasangka
Cahya itu takkan ingkar janjinya
Jiwa-jiwa kembali pada surya
Saatnya tiba, kita berpisah jua

Gebyog, 17 September 2017 
puisi ini ditulis pada tahun