Ketika Pulang Tak Pernah Pulang


Semarang tak pernah sama
Meski lautnya laut
Langitnya langit
Dan buminya bumi
Tapi Semarang tak pernah sama
Selalu tak sama

Semarang adalah raga
Sedang beberapa waktu aku adalah rasa
Semarang adalah ada
Sedang diriku lebih berat jiwa

Semarang tak pernah mampu
Meski puannya puan
Malamnya malam
Dan tualangnya tualang
Tapi Semarang tak pernah mampu
Selalu tak mampu

Semarang hanyalah bualan
Sedang hidup adalah kesejatian
Semarang hanyalah capaian
Sedang waktuku segala pencarian

Semarang tak pernah aku
Meski siurnya siur
Darahnya darah
Dan perihnya perih
Tapi Semarang tak pernah aku
Selalu tak aku

Semarang, 23 Maret 2017 
puisi ini ditulis pada tahun