Warna Mawar dan Senin Pagi


Mengapa ada mawar di telingamu pagi ini?
Membuat segala langit menjadi merah hati
Selokan merah hati
Dinding-dinding merah hati
Wangi merah hati
Mata-mata merah hati

Lalu kita sama berkilah
Sama berlainan kisah
Sembari menyimpan rahasia
Yang sama-sama entah
Tapi debu-debu itu siapa ragu?
Antara suka-cuka
Dan kau diam saja sambil malu-malu
Hingga mawar-mawar hinggap di bawah matamu

Baik kita apakan Senin pagi ini?
Yang mampu mengubah udara menjadi merah hati
Dan kesialan kecil yang menjebak-jebak diri
Dan bibir-bibir segar beraroma mawar ini

Baik kita apakan mawar-mawar di tubuh ini?

Semarang, 21 Maret 2017
puisi ini ditulis pada tahun