Sesorean Tadi


Sesorean tadi
Kita cuma terdiam di atas sepeda
Sibuk dengan imajinasi masing-masing
Aku dengan angan
Kau dengan pasal

Sesorean tadi
Mata kita cuma mampu melihat roda yang memutari kabut
Masih sibuk dengan pikiran masing-masing
Tak tahu bahwa seharusnya ada yang kita bicarakan
Apa saja

Gerimis yang beterbangan di sekeliling kita menentukan jalannya masing-masing
Jatuh pada daun,
menabrak aspal,
menggantungi pagar,
menempeli ranting,
mengalir di selokan
Beberapa ada yang menghampiri kacamataku
Dan kita memulai komunikasi dari kaca mata yang basah 

Tapi sesorean tadi
Apa yang kau pikirkan
Tentang aku?
Dan Mereka?

Kaliwuluh, 24 September 2013
puisi ini ditulis pada tahun