Kenangan menoreh dinding-dinding luka
Kepada sayapnya yang memerah, patah, berdarah
Kepada malamnya yang gelap berlumur doa
Kepada lensa kacamatanya yang beruap, muram kusam
Kepada gaunnya yang terkoyak masa amarah
Kepada awan perawan yang kabut dan hujan
Kepada tujuannya yang kehilangan jejak
Kepada surat-suratnya yang memar lebam
Kepada janji samar temaram
Kepada tubuhnya, terseok merongrong jiwa
Kepada tangannya berhenti mengusap gundah resah
Kepada suaranya melengking menyayat kuping
Kepada bibirnya meninggalkan sidik jari
Kepada Tuhannya di mana
Dan kepada
Oh,
Cinta kepada kenangan terlanjur menoreh dinding luka
Terlanjur luka
Oh jangan kau toreh lagi
Cinta dan kenangan
Terlanjur tertoreh
Oh mengapa tak kau teruskan
Cinta dan luka
Oh terlanjur menoreh kenangan
Kita terlanjur cinta
Kepada luka
Dan oh,
Kenangan juga cinta
Agustus 2012