Puan di Ujung Jarak


Di perhentian, Puan
Tunggu aku dalam pelukan
Tentu tak cukup yang kugenggam
Toreh aku di kayangan

Namun kau, Puan
Tlah ditetapkan menjemput sendirian
Dikekalkan sunyi berarak-arak
Kau berdiam di ujung jarak
Dikawan bisu berkarat
Dirundung sendu berkerat

Aku adalah ragu
Yang dibesarkan oleh keterasingan
Bersaing dengan waktu
Menatapmu pelan-pelan
Sambil menahan rindu

Jadi, demi apa ini berandai-andai?
Kalau hidup tak jua bosan dibuai
Kau tunggu aku di ujung jarak
Pada bila di mana jiwa kan berangkat

Kembangan, 5 September 2018
puisi ini ditulis pada tahun