Semakin malam aku berjibaku dengan jaga
Kantuk belum sudi tiba
Rumpun-rumpun bambu di luar itu makin ringkuk
Kedinginan
Lebih-lebih hujan baru akan tandang
Dan kau yang sedang entah
Semakin dalam menggali liang
Pada ruang-ruang pikirku
Pada ruang-ruang dadaku
Menaburkan aroma rindu
Lalu kita berpeluk dalam dimensi yang tak terlampaui
Oleh mesin-mesin teknologi maju
Oleh mantra-mantra jitu
Oleh otak-otak pemikir baru
Apa lagi omongan kosong budak-budak politik itu
Cuma kita yang tau
Cara kita jadi satu
Lanjutkan lagi kau telusuri ini hati
Makin dalam makin jadi
Biar lusuh lemah tak apa
Kusambut kau dengan tangan terbuka
Sebuka-bukanya cakrawala di penghujung puasa sang musafir
Sebuka-bukanya mega-mega yang memanggil
Dan lagi kau melebur dalam puisi
Dalam lagu-lagu dan lamunan malam hari
Lalu kubiarkan saja hati yang berkobar ini
Agar makin nyala
Nyala.... Nyala...
Tak mati-mati
Candiretno, 12 Juli 2016