Gelisah


Hujan sore itu mencairkan kenaifan
Melebur dalam kehiruk-pikukan
Jiwa gelisah

Senja turun kepangkuan
Meredupkan ruh yang membara
Bertanya yang harus aku lakukan
Ketika resah berjatuhan di udara

Menemukan kesangsian
Menemukan temaram
Menemukan keterpurukan
Menemukan kematian

Oh...
Mencari hidup dimana?
Melukis senyum pada apa?
Berteriak ke siapa?
Gelisah! Gelisah!
Mengapa?

Semarang, 27 Februari 2016
puisi ini ditulis pada tahun