Sore Hari di Bawah Pohon Kersen


Aku mencarimu
Hingga ke dalam buku-buku
Yang mengabarkan roman-roman palsu
Yang membuai janji-janji sejarah

Aku mencarimu
Hingga ke musim paling kemarau
Yang menerbangkan layang-layang di pematang sawah
Yang membakar air Sungai Segah

Aku mencarimu
Hingga pagi yang selalu manja
Pada pohon kersen di muka jendela
Dan akarnya yang dimakamkan bersama rindu

Aku mencarimu,
Jauh ke dalam tulang rusuk yang dititipkan
Setelah sore tak lagi menunggu
Dan senja tak lagi ingin datang

Semarang, 27 Agustus 2015
puisi ini ditulis pada tahun