dan anak gadisnya
Malam semakin panjang, anakku
Dingin benar darah dan luka
Lebih beku dari malam-malam kemarin
Hinga ragamu terjun berguling di kubangan darah itu
Telah kurasai darah itu, Mah
Pun aku telah siap merangkul dinginnya malam ini
Sedikit demi sedikit, tapi jua seluruh kucicipi
Memangnya apa yang kita nanti?
Kuraba perasaan itu
Kalau memang harus malam, biarlah malam
Angin beku tak apalah
Kuraba sebuah keyakinan
Aku tak mengapa
Jika memang harus malam, biarlah malam
Dingin, beku tak jadi apa
Sudah kutetapkan sebuah keyakinan
Tanjung Redeb, 13 Februari 2013