Pencarian


Di tengah riuh rendah kota ini
Ku hirup kubik demi kubik udara-Mu
Ku punguti butir-butir ketakutanku
Yang mengambang jauh menduduki liang ajalnya
Kucari bekas-bekas jejak caya-Mu
Dalam kebisuan gemintang yang berhasil menjajah malam
Aku terkapar bersama bulir asih Tuhan
Mengembun lewat sela-sela harapan
Yang kubangun sudut per sudut pancang

Kau dengarkan bait-bait syair pendosa ini
Caya-Mu isi gelapku
Tak lebih dari pendar lilin kecil
Hanya mampu meresap lewat ujung paruhku
Tersiram luka sekujur iman
Mati lagi
Tersulut lagi
Tersiram lagi
Mati lagi
Dan aku merasa lelah menjatuhkan kening di altar perlindungan-Mu
Kumulai lagi
Bangkit lagi

Oh, Baginda Tuan Pemberi Harapan
Satulah dalam kalbuku
Memunguti tangis kesedihan akan lengahku
Retak kusambung namun tak gabung
Cukuplah sekadar menjadi cawan hamba
Yang membuka diri pada tuangan restu-Mu

2012
puisi ini ditulis pada tahun