Renungan


Lalu siapa yang berhak merasakan pahitnya perjalanan ini?
Yang menduri bagai mawar
Yang mengikis bagai ombak
Biarkan semua sesal jadi satu
Bersama kehidupan yang sisi demi sisinya meronta-ronta riang

Malam, bersama jangkrik, mendoa kepada bulan
Mana ibu yang baru kemarin susui anaknya?
Hilangkah sayang-kasih yang menyapih hatinya?

Bintang genit asik main mata dengan alang-alang senja yang kuning
Dinantikannya manusia-manusia tertidur kembali

2011
puisi ini ditulis pada tahun