Alir air di belakang rumah memperhatikan aku
Tumpahkan cairan penyesak hati
Malam makin membayang, rasuk-hantui trisna
Pengacuhan mulut-mulut manusia dalam lingkar kehidupan
Membawa dahaga pemikiran
Bulan tak lagi melaju menurut alurnya
Kehilangan mata angin, menabrak asteroid, lalu hancur
Gelombang madana semula terasa begitu dahsyat, kian menipis teriris kebimbangan
Dihempas bakau ujung lautan
Dan mengabrasi butir-butir kehidupan
Bersama biji oksigen yang kering mencari nyawa
Kemana kisah ini membawa sukma?
Panjang diputus, dibunuh ketidakadilan
Pantaslah ruh berjalan menjajak dunia?
Nikmati manis madu dari duri kalica merah
Semarang, 2009