Di Ujung Dermaga


Di sana kutemui kau dalam angin lautan paling sunyi
Di lenganmu kudapati sekuncup layu
Serupa jemari yang menanti
Pada kesangsian dan jiwa yang rapu

Cahaya
Aku mengadu
Aku menyerah pada puisi-puisi itu
Jika kutatap pandangnya yang hampa
Jika kuraih kekosongan dalam kata-kata
Di sana adamu, dalam dinding yang beku

Di sini asa-asa putus membabi buta
Tanah ini tandus dibakar air mata
Kucari-cari namamu dalam doa
Kuseru-seru ronamu dalam duka
Agar patah segala resah
Dan seluruh aku menciut dalam kimut
Dipukuli ragu, diciumi gundah
Dihasut takut, diregut-regut

Di ujung dermaga kala senja
Adakah kau membawa sumpah
Dan aku yang telanjur bersalah
Bila tak pernah jua

April 2018
puisi ini ditulis pada tahun