Bukankah ada yang selalu tak sempat kau tuliskan
Pada prasasti tua pinggir kali
Di saat matahari tak lagi basah oleh hujan
Jua pada embun yang tergelincir ke mulut keladi
Sudah jauh hening gunung di seberang Segah
Sudah begitu pening malam ini menjengah
Tak pula kau pejamkan itu mata
Padahal kita tak lagi bertanya bila
Bukankah ada yang selalu tak sempat kau rindukan
Jika hatimu sudah resah
Daun-daun ketapi gugur pada pagi yang basah
Kita sudah sama tau, tak ada lagi yang akan dirahasiakan
Tanjung Redeb, 25 Agustus 2014