Sajak Seorang Penggundah


Terbaca dalam sajaknya sebuah gundah yang larut di kelopak mata
Anak-anak yang tak dewasa lagi kini mengutip mimpi demi mimpi yang dia rajut
Sambil menunggu kereta datang
Yang terbalas oleh firman Tuhan
Lalu menguap ke layang cakrawala dunia fakta
Ini sebuah rindu yang mencoret-coret hari yang kotor
Yang dulu pernah berjanji untuk tidak pergi
Pada kalian yang bisa saja mengikat tali cinta di leherku
Tercekik realita

Sayapmu besar sekarang
Langlang melayang hilang
Terbang lupa sarang
Liar dan berakal
Kau lepas rindu kelam

Semarang, 14 Desember 2011
puisi ini ditulis pada tahun